Kamis, 28 Desember 2017

Mengajak bayi berenang

Ingin mengajak bayimu berenang? Eittss jangan asal diajak tanpa tahu dasar teorinya.. Suer deh! (jangan kaya saya yang asal akhirnya kacau).

Berenang merupakan hal yang menyenangkan bagi si kecil dan ternyata bermanfaat bagi si Kecil. Menurut penelitian, bayi yang diajari berenang memiliki keseimbangan tubuh dan daya memegang lebih baik.

Awalnya tanpa persiapanpun, baby 4 bulan itu lumayan menikmati berenang (di puncak loh😰), habis setiap mandi sangat happy, akhirnya kita ajak berenang aja walau ya cuma bentar karena takut kedinginan. Ternyata setelah kedua kalinya ngajak baby barenang tanpa persiapan itu gagal total. Baru deh mamak baru sotoy penuh kekurangan ini cari ilmu (duh).

Berikut beberapa hal penting yang harus diketahui dan dipersiapkan sebelum ajak anak berenang:

1. Perhatikan kondisi tubuh anak kita

Hal utama yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk berenang adalah kondisi anak kita,   pastikan bahwa bayi dalam keadaan fit, sehat untuk melakukan aktifitas. Pastikan anak dalam keadaan nyaman, tidak juga dalam kondisi kelelahan karena sebelumnya sudab banyak bermain.

Selain itu, anak harus sudah makan, minum atau menyusu setidaknya 1 jam sebelum berenang, hindari aktivitas yang mengambil waktu tidur siangnya, karena justru akan berdampak pada kondisi tubuhnya.

2. Pastikan Kondisi Kolam Aman

Sebelum memulai kegiatan berenang, kita harus terlebih dulu harus memastikan kondisi kolam yang akan digunakan. Pastikan kondisi air tidak terlalu dingin bagi bayi (dianjurkan sekitar 32 derajat celcius), dan ketinggian kolam renang tidak membahayakan bayi kita, pastikan kedalaman tidak berbahaya bagi bayi kita.

Kolam renang biasanya mengandung klorin, selain mengiritasi kulit bayi, klorin membuat perih mata bayi kita, berdasarkan American Chemistry Council  pemakaian klorin agar tidak menjadi polutan antara 2,0-4,0 ppm (parts per million), ada beberapa sumber lain mengatakan bisa antara 6,0- 8,0 ppm, jadi pastikan ini ya mom, kita bisa tanyakan kepada pengelola kolam renang.

3. Perlu Menyiapkan Pelindung

Ketika berenang, kita perlu menyiapkan perlindungan  mulai dari baju renang yang nyaman, perlindungan untuk kulitnya dan perlindungan ketika berada di kolam renang. Kita juga perlu menyiapkan dan mengawasi anak kita, jangan kita asik sendiri berenang 😅.

4. Perlahan dan Bertahap

Mengajak bayi berenang bukan berarti kita langsung membawanya masuk ke dalam kolam, namun mulailah dengan bermain air di pinggir kolam atau bisa dengan melihat mengamati terlebih dahulu. Kemudian, saat Si Kecil sudah terlihat nyaman, cobalah ajak untuk memasuki kolam. 

Kamis, 14 Desember 2017

Penyebab Bayi Menangis

Sering kali kita sebagai orang tua, terutama a new parents (like me😣), bertanya-tanya mengapa bayi kita masih saja menangis, padahal berbagai macam penyebab ia menangis sudah kita tangani.

Berikut beberapa alasan mengapa bayi menangis dikutip dari www.BabyCenter.com :

1. Kelaparan

Ini mungkin hal pertama yang kita pikirkan saat bayi menangis. Belajar mengenali tanda-tanda kelaparan akan membantu kita mulai memberi makan bayi sebelum tahap tangis. Beberapa tanda kelaparan yang harus diperhatikan pada bayi yang baru lahir termasuk rewel, bibir pucat, rooting (refleks bayi baru lahir yang membuat bayi menoleh ke tangan kita saat kita menekan pipi mereka), dan meletakkan tangan mereka ke mulut mereka (silahkan lihat digambar yang dilampirkan).

2. Masalah perut (kolik dan gas)

Masalah perut yang terkait dengan gas atau kolik bisa menyebabkan banyak tangisan. Kondisi kolik biasanya digambarkan sebagai tangisan yang sulit dihentikan setidaknya tiga jam sehari, setidaknya tiga hari dalam seminggu, setidaknya tiga minggu berturut-turut.

Untuk bantuan lebih lanjut, pelajari strategi yang bermanfaat untuk menenangkan bayi yang kolik. Jika bayi kita sering menangis dan menangis tepat setelah diberi makan, dia mungkin memiliki semacam sakit perut. Jika kita mencurigai adanya gas di perut, coba taruh dia, pegang kakinya, dan gerakkan kakinya dengan gerakan bersepeda yang lembut.

3. Perlu bersendawa

Menyendawakan bayi setelah makan tidak wajib. Tapi jika bayi kita menangis setelah diberi makan, mungkin menyendawa hal yang dia butuhkan. Ketika selesai menyusui, terkadang bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi jika udara tidak dilepaskan. Beberapa bayi sangat terganggu dengan memiliki udara di perut mereka, sementara yang lain sepertinya tidak bersendawa tidak masalah.

4. Popok kotor

Beberapa bayi segera memberitahu kita saat mereka merasa ada perubahan didekat mereka.

5. Butuh tidur

Sepertinya bayi yang lelah bisa tidur, kapanpun dan dimana saja. Tapi sebenernya hal itu lebih sulit bagi mereka daripada yang mungkin kita sadari. Alih-alih memejamkan mata dengan mudah, bayi mungkin ribut dan menangis - terutama saat mereka kelelahan.

6. Ingin dipeluk atau digendong

Bayi butuh banyak dipeluk. Mereka suka melihat wajah orang tua mereka, mendengar suara mereka, dan mendengarkan detak jantung mereka, dan bahkan bisa mendeteksi bau unik mereka. Menangis bisa jadi cara mereka meminta untuk dipeluk dekat.

Kitamungkin bertanya-tanya apakah hal ini akan memanjakan bayi kita dengan menggendongnya begitu banyak, tapi selama  tahun pertama kehidupan, bayi sebaiknya lebih sering dipeluk untuk memberikan rasa aman dan nyaman di dunia barunya.

7. Terlalu dingin atau terlalu panas

Jika bayi kita merasa kedinginan, seperti saat kita melepas pakaiannya untuk mengganti popok atau membersihkan bagian bawahnya dengan lap dingin, dia mungkin akan memprotes dengan menangis. Bayi yang baru lahir suka dibungkus dan tetap hangat - tapi tidak terlalu hangat. Bayi cenderung tidak mengeluh karena terlalu panas daripada terlalu dingin, dan mereka tidak akan menangisinya dengan keras.

8. Sesuatu yang menyakitkan dan sulit diperhatikan

Bayi bisa terganggu oleh sesuatu yang sulit dikenali seperti saat disekitar jarinya dibungkus erat. Beberapa bayi juga ekstra sensitif terhadap hal-hal seperti label pakaian atau kain gatal. Dan mereka bisa sangat pemilih (bisa dimengerti) tentang seluk beluk mulai dari posisi mereka, hingga botol yang kita tawarkan.

9. Sakit gigi

Tumbuh gigi bisa menyakitkan karena setiap gigi baru mendorong melalui gusi muda yang lembut. Beberapa bayi menderita lebih banyak daripada yang lain, tapi semua mungkin rewel dan menangis karena tumbuh gigi. Jika bayi kita tampak sakit dan kita tidak yakin mengapa, coba rasakan gusi dengan jari kita. Kita mungkin akan terkejut menemukan bekas gigitan gigi bayi yang sedang tumbuh. (Rata-rata, gigi pertama menerobos antara 4 dan 7 bulan, tapi bisa terjadi lebih awal.)

10. Kelebihan stimulasi

Bayi belajar dari rangsangan dunia di sekitar mereka, tapi terkadang mereka memiliki waktu yang sulit untuk mengolahnya - lampu, kebisingan, diteruskan dari tangan ke tangan. Menangis bisa menjadi cara bayi untuk mengatakan, "Sudah cukup." Jika bayi merasa tidak nyaman atau tidak menyukai sesuatu, coba ke tempat yang sepi dan membiarkan bayi meluangkan waktu sejenak.

11. Ingin lebih banyak stimulasi

Naah bisa jadi juga, seorang bayi menginginkan stimulasi yang lebih, "menuntut" agar bisa bersikap ramah dan bersemangat untuk melihat dunia. Dan seringkali satu-satunya cara untuk menghentikan tangisan dan rewel adalah tetap aktif. Ini bisa melelahkan untuk kita! Coba kenalkan bayi kita dengan menggendongnya menghadap ke depan sehingga dia bisa melihat semua aktivitas di sekitarnya. Rencanakan banyak kegiatan. Nongkrong dengan orang tua lain dengan bayi. Pergilah pada acara reguler ke tempat yang ramah anak-anak, seperti taman bermain lokal, museum anak-anak, atau kebun binatang.

12. Tidak enak badan

Jika kita telah memenuhi semua kebutuhan dasar bayi kita dan menghiburnya dan dia masih menangis, bisa jadi dia merasa ada sesuatu yang kurang nyaman di dirinya. Kita mungkin ingin memeriksa suhu tubuhnya untuk menyingkirkan demam dan waspada terhadap tanda-tanda penyakit lainnya. Tangisan bayi yang sakit cenderung berbeda dari yang disebabkan oleh kelaparan atau frustrasi. Jika tangisan bayi kita tidak terdengar "benar," percayalah naluri kita dan hubungi atau temui dokter.

Apa yang harus dilakukan jika bayi Anda masih menangis? Periksa perut sudah, popok juga bersih,  Tidak demam. Jadi mengapa bayi anda menangis? Bayi punya alasan bagus sendiri. Tapi mereka tidak memiliki kata-kata untuk memberi tahu kita apa yang salah, dan bahkan orang tua yang paling bijaksana pun tidak dapat membaca pikiran bayi mereka. Namun, kita tetap bisa menghibur bayi kita, bahkan jika kita tidak tahu mengapa dia menangis.

Senin, 04 Desember 2017

Apakah aku gagal sebagai ibu?

Menjadi seorang ibu yang bekerja hal yang sulit namun aku percaya, pasti bisa.

Hari ini aku memulai bekerja seharian, tidak lagi setengah hari. Cukup mendadak dan juga seharian sehingga tidak terfikir mencari tempat menitipkan anak. Alhamdulillah pekerjaanku bukan pekerjaan yang mengharuskan aku harus full time ngerjain kerjaan, bisa disambi😳.
Dan ternyata itu menjadi sebuah rasa kegagalanku sebagai ibu.

Belum sampai sejam suami ngedropin aku di tempat bekerja, bayiku yang baru genap 4 bulan tiba-tiba menangis kencang, disusui ia menolak,ditimang-timang, digendong agar ia tidurpun juga tidak mau, dan berbagai macam cara pun dilakukan agar ia tenang. Kerja? Ah sudah tak terfikir.

Muncul berbagai macam teori hasil belajarku di group-group parenting yang menakutiku. Ketakutanku muncul nanti anak ini kalau begini jadinya begini. Kalau begitu jadinya ga bagus, dan lain sebagai hal.
Aku mencoba tenang semampuku. Yah, dari teori yang kudapat kecemasanku bisa menular ke bayiku. Ah belum lunas ketenanganku, sorotan orang-orang dan berbagai macam pendapat yang muncul menyerangku.

Ah, apakah aku bukan ibu yang baik? Gagalkah aku sebagian ibu?

Suamipun tak bisa membantu karena tiba-tiba harus ada rapat. Bayiku masih menangis menjerit. Aku give up dan memilih pulang ke rumah.

Aku benar merasa gagal. Dan berbagai macam teori parenting muncul di kepalaku, menakutiku. Aku takut. Aku panik. Akhirnya setelah berbagai macam drama terjadi, aku dan bayiku tertidur kelelahan sampai sore.

Ah tapi masih belum hilang ketakutanku.
Aku kebanyakan menyerap ilmu parenting, pikirku.
Yah setidaknya itu seperti alasan pembelaan diri dariku.
Aku jadi gampang takut, panik, dan lebih emosi.
Bukankah teori boleh berkomentar, tapi tetap Allah yang Maha Kuasa?

Hanya sekedar curhat. Bukan menyalahkan teori dan keilmuan. Karena diri ini yang masih belum sanggup menerapkan semua teori disebabkan keterbatasan diriku. Bukan juga tentang ibu bekerja dan ibu dirumah.

Kamis, 28 Desember 2017

Mengajak bayi berenang

Ingin mengajak bayimu berenang? Eittss jangan asal diajak tanpa tahu dasar teorinya.. Suer deh! (jangan kaya saya yang asal akhirnya kacau).

Berenang merupakan hal yang menyenangkan bagi si kecil dan ternyata bermanfaat bagi si Kecil. Menurut penelitian, bayi yang diajari berenang memiliki keseimbangan tubuh dan daya memegang lebih baik.

Awalnya tanpa persiapanpun, baby 4 bulan itu lumayan menikmati berenang (di puncak loh😰), habis setiap mandi sangat happy, akhirnya kita ajak berenang aja walau ya cuma bentar karena takut kedinginan. Ternyata setelah kedua kalinya ngajak baby barenang tanpa persiapan itu gagal total. Baru deh mamak baru sotoy penuh kekurangan ini cari ilmu (duh).

Berikut beberapa hal penting yang harus diketahui dan dipersiapkan sebelum ajak anak berenang:

1. Perhatikan kondisi tubuh anak kita

Hal utama yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk berenang adalah kondisi anak kita,   pastikan bahwa bayi dalam keadaan fit, sehat untuk melakukan aktifitas. Pastikan anak dalam keadaan nyaman, tidak juga dalam kondisi kelelahan karena sebelumnya sudab banyak bermain.

Selain itu, anak harus sudah makan, minum atau menyusu setidaknya 1 jam sebelum berenang, hindari aktivitas yang mengambil waktu tidur siangnya, karena justru akan berdampak pada kondisi tubuhnya.

2. Pastikan Kondisi Kolam Aman

Sebelum memulai kegiatan berenang, kita harus terlebih dulu harus memastikan kondisi kolam yang akan digunakan. Pastikan kondisi air tidak terlalu dingin bagi bayi (dianjurkan sekitar 32 derajat celcius), dan ketinggian kolam renang tidak membahayakan bayi kita, pastikan kedalaman tidak berbahaya bagi bayi kita.

Kolam renang biasanya mengandung klorin, selain mengiritasi kulit bayi, klorin membuat perih mata bayi kita, berdasarkan American Chemistry Council  pemakaian klorin agar tidak menjadi polutan antara 2,0-4,0 ppm (parts per million), ada beberapa sumber lain mengatakan bisa antara 6,0- 8,0 ppm, jadi pastikan ini ya mom, kita bisa tanyakan kepada pengelola kolam renang.

3. Perlu Menyiapkan Pelindung

Ketika berenang, kita perlu menyiapkan perlindungan  mulai dari baju renang yang nyaman, perlindungan untuk kulitnya dan perlindungan ketika berada di kolam renang. Kita juga perlu menyiapkan dan mengawasi anak kita, jangan kita asik sendiri berenang 😅.

4. Perlahan dan Bertahap

Mengajak bayi berenang bukan berarti kita langsung membawanya masuk ke dalam kolam, namun mulailah dengan bermain air di pinggir kolam atau bisa dengan melihat mengamati terlebih dahulu. Kemudian, saat Si Kecil sudah terlihat nyaman, cobalah ajak untuk memasuki kolam. 

Kamis, 14 Desember 2017

Penyebab Bayi Menangis

Sering kali kita sebagai orang tua, terutama a new parents (like me😣), bertanya-tanya mengapa bayi kita masih saja menangis, padahal berbagai macam penyebab ia menangis sudah kita tangani.

Berikut beberapa alasan mengapa bayi menangis dikutip dari www.BabyCenter.com :

1. Kelaparan

Ini mungkin hal pertama yang kita pikirkan saat bayi menangis. Belajar mengenali tanda-tanda kelaparan akan membantu kita mulai memberi makan bayi sebelum tahap tangis. Beberapa tanda kelaparan yang harus diperhatikan pada bayi yang baru lahir termasuk rewel, bibir pucat, rooting (refleks bayi baru lahir yang membuat bayi menoleh ke tangan kita saat kita menekan pipi mereka), dan meletakkan tangan mereka ke mulut mereka (silahkan lihat digambar yang dilampirkan).

2. Masalah perut (kolik dan gas)

Masalah perut yang terkait dengan gas atau kolik bisa menyebabkan banyak tangisan. Kondisi kolik biasanya digambarkan sebagai tangisan yang sulit dihentikan setidaknya tiga jam sehari, setidaknya tiga hari dalam seminggu, setidaknya tiga minggu berturut-turut.

Untuk bantuan lebih lanjut, pelajari strategi yang bermanfaat untuk menenangkan bayi yang kolik. Jika bayi kita sering menangis dan menangis tepat setelah diberi makan, dia mungkin memiliki semacam sakit perut. Jika kita mencurigai adanya gas di perut, coba taruh dia, pegang kakinya, dan gerakkan kakinya dengan gerakan bersepeda yang lembut.

3. Perlu bersendawa

Menyendawakan bayi setelah makan tidak wajib. Tapi jika bayi kita menangis setelah diberi makan, mungkin menyendawa hal yang dia butuhkan. Ketika selesai menyusui, terkadang bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada bayi jika udara tidak dilepaskan. Beberapa bayi sangat terganggu dengan memiliki udara di perut mereka, sementara yang lain sepertinya tidak bersendawa tidak masalah.

4. Popok kotor

Beberapa bayi segera memberitahu kita saat mereka merasa ada perubahan didekat mereka.

5. Butuh tidur

Sepertinya bayi yang lelah bisa tidur, kapanpun dan dimana saja. Tapi sebenernya hal itu lebih sulit bagi mereka daripada yang mungkin kita sadari. Alih-alih memejamkan mata dengan mudah, bayi mungkin ribut dan menangis - terutama saat mereka kelelahan.

6. Ingin dipeluk atau digendong

Bayi butuh banyak dipeluk. Mereka suka melihat wajah orang tua mereka, mendengar suara mereka, dan mendengarkan detak jantung mereka, dan bahkan bisa mendeteksi bau unik mereka. Menangis bisa jadi cara mereka meminta untuk dipeluk dekat.

Kitamungkin bertanya-tanya apakah hal ini akan memanjakan bayi kita dengan menggendongnya begitu banyak, tapi selama  tahun pertama kehidupan, bayi sebaiknya lebih sering dipeluk untuk memberikan rasa aman dan nyaman di dunia barunya.

7. Terlalu dingin atau terlalu panas

Jika bayi kita merasa kedinginan, seperti saat kita melepas pakaiannya untuk mengganti popok atau membersihkan bagian bawahnya dengan lap dingin, dia mungkin akan memprotes dengan menangis. Bayi yang baru lahir suka dibungkus dan tetap hangat - tapi tidak terlalu hangat. Bayi cenderung tidak mengeluh karena terlalu panas daripada terlalu dingin, dan mereka tidak akan menangisinya dengan keras.

8. Sesuatu yang menyakitkan dan sulit diperhatikan

Bayi bisa terganggu oleh sesuatu yang sulit dikenali seperti saat disekitar jarinya dibungkus erat. Beberapa bayi juga ekstra sensitif terhadap hal-hal seperti label pakaian atau kain gatal. Dan mereka bisa sangat pemilih (bisa dimengerti) tentang seluk beluk mulai dari posisi mereka, hingga botol yang kita tawarkan.

9. Sakit gigi

Tumbuh gigi bisa menyakitkan karena setiap gigi baru mendorong melalui gusi muda yang lembut. Beberapa bayi menderita lebih banyak daripada yang lain, tapi semua mungkin rewel dan menangis karena tumbuh gigi. Jika bayi kita tampak sakit dan kita tidak yakin mengapa, coba rasakan gusi dengan jari kita. Kita mungkin akan terkejut menemukan bekas gigitan gigi bayi yang sedang tumbuh. (Rata-rata, gigi pertama menerobos antara 4 dan 7 bulan, tapi bisa terjadi lebih awal.)

10. Kelebihan stimulasi

Bayi belajar dari rangsangan dunia di sekitar mereka, tapi terkadang mereka memiliki waktu yang sulit untuk mengolahnya - lampu, kebisingan, diteruskan dari tangan ke tangan. Menangis bisa menjadi cara bayi untuk mengatakan, "Sudah cukup." Jika bayi merasa tidak nyaman atau tidak menyukai sesuatu, coba ke tempat yang sepi dan membiarkan bayi meluangkan waktu sejenak.

11. Ingin lebih banyak stimulasi

Naah bisa jadi juga, seorang bayi menginginkan stimulasi yang lebih, "menuntut" agar bisa bersikap ramah dan bersemangat untuk melihat dunia. Dan seringkali satu-satunya cara untuk menghentikan tangisan dan rewel adalah tetap aktif. Ini bisa melelahkan untuk kita! Coba kenalkan bayi kita dengan menggendongnya menghadap ke depan sehingga dia bisa melihat semua aktivitas di sekitarnya. Rencanakan banyak kegiatan. Nongkrong dengan orang tua lain dengan bayi. Pergilah pada acara reguler ke tempat yang ramah anak-anak, seperti taman bermain lokal, museum anak-anak, atau kebun binatang.

12. Tidak enak badan

Jika kita telah memenuhi semua kebutuhan dasar bayi kita dan menghiburnya dan dia masih menangis, bisa jadi dia merasa ada sesuatu yang kurang nyaman di dirinya. Kita mungkin ingin memeriksa suhu tubuhnya untuk menyingkirkan demam dan waspada terhadap tanda-tanda penyakit lainnya. Tangisan bayi yang sakit cenderung berbeda dari yang disebabkan oleh kelaparan atau frustrasi. Jika tangisan bayi kita tidak terdengar "benar," percayalah naluri kita dan hubungi atau temui dokter.

Apa yang harus dilakukan jika bayi Anda masih menangis? Periksa perut sudah, popok juga bersih,  Tidak demam. Jadi mengapa bayi anda menangis? Bayi punya alasan bagus sendiri. Tapi mereka tidak memiliki kata-kata untuk memberi tahu kita apa yang salah, dan bahkan orang tua yang paling bijaksana pun tidak dapat membaca pikiran bayi mereka. Namun, kita tetap bisa menghibur bayi kita, bahkan jika kita tidak tahu mengapa dia menangis.

Senin, 04 Desember 2017

Apakah aku gagal sebagai ibu?

Menjadi seorang ibu yang bekerja hal yang sulit namun aku percaya, pasti bisa.

Hari ini aku memulai bekerja seharian, tidak lagi setengah hari. Cukup mendadak dan juga seharian sehingga tidak terfikir mencari tempat menitipkan anak. Alhamdulillah pekerjaanku bukan pekerjaan yang mengharuskan aku harus full time ngerjain kerjaan, bisa disambi😳.
Dan ternyata itu menjadi sebuah rasa kegagalanku sebagai ibu.

Belum sampai sejam suami ngedropin aku di tempat bekerja, bayiku yang baru genap 4 bulan tiba-tiba menangis kencang, disusui ia menolak,ditimang-timang, digendong agar ia tidurpun juga tidak mau, dan berbagai macam cara pun dilakukan agar ia tenang. Kerja? Ah sudah tak terfikir.

Muncul berbagai macam teori hasil belajarku di group-group parenting yang menakutiku. Ketakutanku muncul nanti anak ini kalau begini jadinya begini. Kalau begitu jadinya ga bagus, dan lain sebagai hal.
Aku mencoba tenang semampuku. Yah, dari teori yang kudapat kecemasanku bisa menular ke bayiku. Ah belum lunas ketenanganku, sorotan orang-orang dan berbagai macam pendapat yang muncul menyerangku.

Ah, apakah aku bukan ibu yang baik? Gagalkah aku sebagian ibu?

Suamipun tak bisa membantu karena tiba-tiba harus ada rapat. Bayiku masih menangis menjerit. Aku give up dan memilih pulang ke rumah.

Aku benar merasa gagal. Dan berbagai macam teori parenting muncul di kepalaku, menakutiku. Aku takut. Aku panik. Akhirnya setelah berbagai macam drama terjadi, aku dan bayiku tertidur kelelahan sampai sore.

Ah tapi masih belum hilang ketakutanku.
Aku kebanyakan menyerap ilmu parenting, pikirku.
Yah setidaknya itu seperti alasan pembelaan diri dariku.
Aku jadi gampang takut, panik, dan lebih emosi.
Bukankah teori boleh berkomentar, tapi tetap Allah yang Maha Kuasa?

Hanya sekedar curhat. Bukan menyalahkan teori dan keilmuan. Karena diri ini yang masih belum sanggup menerapkan semua teori disebabkan keterbatasan diriku. Bukan juga tentang ibu bekerja dan ibu dirumah.