Minggu, 03 Juli 2011


AKHWAT,,,
Mengapa  kamu begitu sibuk?

Ya. Begitulah Akhwat yang aku kenal…

Akhwat dengan seabrek agenda dakwahnya…

Akhwat dengan setumpuk amanahnya…
Akhwat yang waktu begitu sempit dengan rapat-rapatnya..

Akhwat,,, mengapa kamu begitu sibuk?
Sampai untuk berada disisi temanmu rasanya begitu sedikit…

Tak perlu lama-lama mendengarkan curhatku atau memberikan nasihat yang dapat membuang waktumu yang bias kamu manfaatkan untuk mengerjakan tugas amanahmu  atau menghabiskan waktu kecilmu untuk istirahat diantara agenda-agenda dakwah mu…

aku tak menentut sebanyak itu…

aku mengerti…

yang kubutuhkan hanya uluran kasih sayangmu atau sodoran bahu mu untuk memberikan kekuatan disaat aku rapuh atau lelah sekali….

Kan sudah aku doakan kamu agar kamu kuat dijalan dakwah ini, itu katanya.
Yang kubutuhkan bukan hanya doa mu tapi keberadaanmu.

Semua orang kan punya masalah, ga kamu aja. Begitu katanya.
Ya aku tahu mungkin masalahku tak sebanding dengan masalah dakwah yang harus kamu selesaikan. Sungguh masalah sepele mungkin.
Tapi yang kuinginkan bukan solusi hebatmu dalam menyelasaikan segala hal pelik, yang kuinginkan kamu mendengar kisahku sehingga aku merasa aku punya seorang teman, sahabat seperjuangan sehingga aku bisa tetap kuat berjalan dijalan yang sulit dan tak banyak pengikutnya ini…

Saat kukatakan aku lelah. Kamu katakan kamu  lebih lelah lagi. Apalah aku ini, tak sehebat akhwat sepertimu yang dibutuhkan dimana-mana. Tapi bukan itu, aku hanya ingin kamu menyalurkan kekutan semangatmu atau sedikit perhatiaan yang biasa kamu berikan jika kamu sedang berdakwak ke banyak orang. Hanya itu. Bukan untuk mengetahui betapa sibukmu karna aku sudah sangat sadar diri bahwa kamu sibuk akhwat!

Kamu sadar dong, kamu juga akwat katanya.
Ya aku akhat dan mungkin aku juga telah melakukan hal tersebut pada sahabat-sahabtku. Betapa memalukannya aku. Karna saat kusadari aku sering ta bisa berada disamping sahabatku dan akhirnya mereka pergi. Aku barulah merasakan kehilangan mereka dan menyadari betapa mereka begitu berharga. Karna kini aku menysal. Aku memalukan ya? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 03 Juli 2011


AKHWAT,,,
Mengapa  kamu begitu sibuk?

Ya. Begitulah Akhwat yang aku kenal…

Akhwat dengan seabrek agenda dakwahnya…

Akhwat dengan setumpuk amanahnya…
Akhwat yang waktu begitu sempit dengan rapat-rapatnya..

Akhwat,,, mengapa kamu begitu sibuk?
Sampai untuk berada disisi temanmu rasanya begitu sedikit…

Tak perlu lama-lama mendengarkan curhatku atau memberikan nasihat yang dapat membuang waktumu yang bias kamu manfaatkan untuk mengerjakan tugas amanahmu  atau menghabiskan waktu kecilmu untuk istirahat diantara agenda-agenda dakwah mu…

aku tak menentut sebanyak itu…

aku mengerti…

yang kubutuhkan hanya uluran kasih sayangmu atau sodoran bahu mu untuk memberikan kekuatan disaat aku rapuh atau lelah sekali….

Kan sudah aku doakan kamu agar kamu kuat dijalan dakwah ini, itu katanya.
Yang kubutuhkan bukan hanya doa mu tapi keberadaanmu.

Semua orang kan punya masalah, ga kamu aja. Begitu katanya.
Ya aku tahu mungkin masalahku tak sebanding dengan masalah dakwah yang harus kamu selesaikan. Sungguh masalah sepele mungkin.
Tapi yang kuinginkan bukan solusi hebatmu dalam menyelasaikan segala hal pelik, yang kuinginkan kamu mendengar kisahku sehingga aku merasa aku punya seorang teman, sahabat seperjuangan sehingga aku bisa tetap kuat berjalan dijalan yang sulit dan tak banyak pengikutnya ini…

Saat kukatakan aku lelah. Kamu katakan kamu  lebih lelah lagi. Apalah aku ini, tak sehebat akhwat sepertimu yang dibutuhkan dimana-mana. Tapi bukan itu, aku hanya ingin kamu menyalurkan kekutan semangatmu atau sedikit perhatiaan yang biasa kamu berikan jika kamu sedang berdakwak ke banyak orang. Hanya itu. Bukan untuk mengetahui betapa sibukmu karna aku sudah sangat sadar diri bahwa kamu sibuk akhwat!

Kamu sadar dong, kamu juga akwat katanya.
Ya aku akhat dan mungkin aku juga telah melakukan hal tersebut pada sahabat-sahabtku. Betapa memalukannya aku. Karna saat kusadari aku sering ta bisa berada disamping sahabatku dan akhirnya mereka pergi. Aku barulah merasakan kehilangan mereka dan menyadari betapa mereka begitu berharga. Karna kini aku menysal. Aku memalukan ya? 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar