Kamis, 22 Maret 2018

Smart Parents: Menyayangi Anak Sepenuh Hati

Penulis: Ida Nur Laila
Penerbit: Era Adicitra Intermedia
Tahun: 2016
Halaman: 188

Setiap orang tua ketika ditanya, sayangkah mereka kepada anaknya? Pasti semua akan menjawab sangat sayang. Namun, kenyataannya banyak orang tua yang salah mewujudkan bentuk kasih sayangnya kepada anak.

Bertanya-tanyalah kita dalam hati, apakah kita termasuk orang tua yang salah mewujudkan bentuk kasih sayang kita ke anak?

Di awal buku ini, kita diminta membayangkan jika kita berada di dunia raksasa atau memposisikan diri berjongkok diantara orang-orang yang sedang bejalan, bagaimana rasanya? Apa yang bisa kita lihat? Hanya punggung, perut atau bahkan hanya kaki yang terlihat. Bagaimana jika raksasa-raksasa itu tiba-tiba marah, menyeringai, membentak-bentak, membawa tongkat atau sapu?

Ya, tanpa sadar ketika diposisi orang tua, kita pernah melakukannya. Ketika anak di pagi hari tidak segera bangun, dimarahi. Setelah itu tidak segera shalat subuh, dimarahi. Tidak segera mandi atau mandi terlalu lama, dimarahi. Tidak mau menghabiskan sarapan, dimarahi. Lupa bikin PR, atau kaos kakinya cuma ketemu sebelah, dimarahi juga. Itu sudah lima kali memarahi baru di pagi hari. Apalagi ketika anak memecahkan atau merusak suatu barang kesayangan kita, tanpa sadar meledak amarah kita.

Ketika kesadaran hadir, kecerdasan apapun, intelektual, emosional, atau spritual, juga pasti hadir. Namun, ketika kita berada dalam posisi lelah, dalam kondisi banyak pikiran, banyak tekanan, seringkali membuat seseorang kehilangan kesadaran atau juga kehilangan kendali atas dirinya.
Dikutip dari buku ini mengenai upaya untuk tidak menjadi orang tua yang emosional, seorang teman berkomentar,
"Kalau pas inget, saya bisa menahan marah. Kalau pas nggak inget, ya marah lagi..."
Padahal sepertinya lebih banyak saat tidak ingat.

👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪

Dikutip dari buku ini, beberapa prinsip dalam menyayangi anak:

1. Bunda, Sayangi Aku Apa Adanya.
Rahasia membentuk keutuhan pribadi seorang anak adalah 'penerimaan'. Orang tua harus menerima dan menyayangi anak tanpa memandang jenis kelamin dan wujud fisik sang anak.

2. Sajikan yang Terbaik
Ketika hendak bertemu orang penting, apa yang kita persiapkan untuk menemuinya? Jika kita menghadapi saat penting seperti presentasi bisnis, promosi jabatan, dan lain-lain, tentu kita menyiapkan terbaik dari diri kita.
Maka jadikanlah anak adalah hal terpenting dalam hidup. Tidak hanya sebatas materi.

3. Temani ia Bertumbuh dan Berkembang
Tumbuh dan berkembangnya membutuhkan urusan materi, ruhani, dan akal.
Contoh ketika kita menyiapkan makan, berdzikir dan berdoalah kita dengan penuh kegembiraan, cinta, dan pengharapan. Semoga Allah berkenan melunakkan hati anak kita untuk menyantap makanannya, dan menjadikan makanan tersebut makanan yang barakah untuk kesehatan dan amalannya.

👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪

Lalu bagaimana caranya merealisasikan kasih sayang pada anak dengan bentuk yang menyenangkan? Karena tidak setiap orang tua dapat melakukannya begitu saja.

1. Anakku, Aku Temanmu!
Rasulullah mengatakan, "Barang siapa yang mempunyai anak, hendaklah ia bermain secara anak-anak dengannya."

2. Anak Belajar dari Sekolah Kehidupan
Anak belajar dari kehidupan sekitarnya, utamanya orang terdekatnya. Ada sifat imitatif (suka meniru) pada anak-anak yang bisa menjadi hal positif untuk mengembangkan keterampilannya.
"Ketika kita mengaku mencintai anak, jadikan suasana belajar bukan episode horor. Jadikan ia menjadi saat yang ditunggu-tunggu".

3. Belai Aku Bunda!
Sempatkan untuk menyentuh dan membelai anak setiap hari.

4. Berikan Arahan dan Nasihat.

5. Lakukan Dialog Hati.

6. Berikan selalu kata-kata terbaik

7. Menjadi teladan dan contoh yang baik

8. Berikan Hukuman Sayang
Di buku ini juga dibahas mengenai hukuman berbentuk kasih sayang. Kita seringkali mendengar hukuman malah menjadi trauma untuk anak. Jadi gimana baiknya memberi hukuman kepada anak?. Orang tua harus paham prinsip menghukum anak adalah sarana pendidikan bukan luapan kemarahan orang tua. Selain itu dijelaskan juga prinsip penting dalam pemberian hukuman pada anak, yaitu:
A. Menghukum sesuai tahapan usia anak
B. Menghukum sesuai bobot kesalahan
C. Tidak menghukum karena kesalahan anak lain
D. Aturan hukuman diterangkan pada anak
E. Menghukum tidak di depan orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 22 Maret 2018

Smart Parents: Menyayangi Anak Sepenuh Hati

Penulis: Ida Nur Laila
Penerbit: Era Adicitra Intermedia
Tahun: 2016
Halaman: 188

Setiap orang tua ketika ditanya, sayangkah mereka kepada anaknya? Pasti semua akan menjawab sangat sayang. Namun, kenyataannya banyak orang tua yang salah mewujudkan bentuk kasih sayangnya kepada anak.

Bertanya-tanyalah kita dalam hati, apakah kita termasuk orang tua yang salah mewujudkan bentuk kasih sayang kita ke anak?

Di awal buku ini, kita diminta membayangkan jika kita berada di dunia raksasa atau memposisikan diri berjongkok diantara orang-orang yang sedang bejalan, bagaimana rasanya? Apa yang bisa kita lihat? Hanya punggung, perut atau bahkan hanya kaki yang terlihat. Bagaimana jika raksasa-raksasa itu tiba-tiba marah, menyeringai, membentak-bentak, membawa tongkat atau sapu?

Ya, tanpa sadar ketika diposisi orang tua, kita pernah melakukannya. Ketika anak di pagi hari tidak segera bangun, dimarahi. Setelah itu tidak segera shalat subuh, dimarahi. Tidak segera mandi atau mandi terlalu lama, dimarahi. Tidak mau menghabiskan sarapan, dimarahi. Lupa bikin PR, atau kaos kakinya cuma ketemu sebelah, dimarahi juga. Itu sudah lima kali memarahi baru di pagi hari. Apalagi ketika anak memecahkan atau merusak suatu barang kesayangan kita, tanpa sadar meledak amarah kita.

Ketika kesadaran hadir, kecerdasan apapun, intelektual, emosional, atau spritual, juga pasti hadir. Namun, ketika kita berada dalam posisi lelah, dalam kondisi banyak pikiran, banyak tekanan, seringkali membuat seseorang kehilangan kesadaran atau juga kehilangan kendali atas dirinya.
Dikutip dari buku ini mengenai upaya untuk tidak menjadi orang tua yang emosional, seorang teman berkomentar,
"Kalau pas inget, saya bisa menahan marah. Kalau pas nggak inget, ya marah lagi..."
Padahal sepertinya lebih banyak saat tidak ingat.

👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪

Dikutip dari buku ini, beberapa prinsip dalam menyayangi anak:

1. Bunda, Sayangi Aku Apa Adanya.
Rahasia membentuk keutuhan pribadi seorang anak adalah 'penerimaan'. Orang tua harus menerima dan menyayangi anak tanpa memandang jenis kelamin dan wujud fisik sang anak.

2. Sajikan yang Terbaik
Ketika hendak bertemu orang penting, apa yang kita persiapkan untuk menemuinya? Jika kita menghadapi saat penting seperti presentasi bisnis, promosi jabatan, dan lain-lain, tentu kita menyiapkan terbaik dari diri kita.
Maka jadikanlah anak adalah hal terpenting dalam hidup. Tidak hanya sebatas materi.

3. Temani ia Bertumbuh dan Berkembang
Tumbuh dan berkembangnya membutuhkan urusan materi, ruhani, dan akal.
Contoh ketika kita menyiapkan makan, berdzikir dan berdoalah kita dengan penuh kegembiraan, cinta, dan pengharapan. Semoga Allah berkenan melunakkan hati anak kita untuk menyantap makanannya, dan menjadikan makanan tersebut makanan yang barakah untuk kesehatan dan amalannya.

👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪👪

Lalu bagaimana caranya merealisasikan kasih sayang pada anak dengan bentuk yang menyenangkan? Karena tidak setiap orang tua dapat melakukannya begitu saja.

1. Anakku, Aku Temanmu!
Rasulullah mengatakan, "Barang siapa yang mempunyai anak, hendaklah ia bermain secara anak-anak dengannya."

2. Anak Belajar dari Sekolah Kehidupan
Anak belajar dari kehidupan sekitarnya, utamanya orang terdekatnya. Ada sifat imitatif (suka meniru) pada anak-anak yang bisa menjadi hal positif untuk mengembangkan keterampilannya.
"Ketika kita mengaku mencintai anak, jadikan suasana belajar bukan episode horor. Jadikan ia menjadi saat yang ditunggu-tunggu".

3. Belai Aku Bunda!
Sempatkan untuk menyentuh dan membelai anak setiap hari.

4. Berikan Arahan dan Nasihat.

5. Lakukan Dialog Hati.

6. Berikan selalu kata-kata terbaik

7. Menjadi teladan dan contoh yang baik

8. Berikan Hukuman Sayang
Di buku ini juga dibahas mengenai hukuman berbentuk kasih sayang. Kita seringkali mendengar hukuman malah menjadi trauma untuk anak. Jadi gimana baiknya memberi hukuman kepada anak?. Orang tua harus paham prinsip menghukum anak adalah sarana pendidikan bukan luapan kemarahan orang tua. Selain itu dijelaskan juga prinsip penting dalam pemberian hukuman pada anak, yaitu:
A. Menghukum sesuai tahapan usia anak
B. Menghukum sesuai bobot kesalahan
C. Tidak menghukum karena kesalahan anak lain
D. Aturan hukuman diterangkan pada anak
E. Menghukum tidak di depan orang lain

Tidak ada komentar:

Posting Komentar