Minggu, 04 Maret 2018

Ibu Manajer Keluarga

Belajar di Institut Ibu Profesional membuat Aku selalu merefresh niatku, meluruskan tujuan hidupku. Dan selalu saja, Aku tersentil dengan pelajaran-pelajarannya. Ketika Aku membaca motivasi bekerja ibu sempat Aku harus masuk ke gua berhari-hari, merenung, berpikir ulang.

Aku merenungi kembali pekerjaanku di nice home work #1 sampai #6 . Apakah Aku bekerja, menjadi Dokter, adalah sebuah pelarianku karena ketidamampuan diriku menjadi ibu di keluargaku, di ranah domestikku?. Berhari-hari, Aku tidak membuka handphone, tidak ber media sosial. Setelah membaca materi minggu ini, Aku hanya memaksimalkan diri menjadi manajer keluargaku sembari meluruskan niatku, menemukan jawaban diriku.

Alhamdulillah walau belum menemukan titik terang, masih ragu dan bingung, namun Aku bisa meluruskan tujuanku. Aku bekerja sebagai dokter bukan untuk pelarianku, Aku menjadi dokter untuk keluargaku, untuk Ibuku. Ketika Aku memilih menjadi dokter, aku tidak hanya sudah selesai namun juga sudah selesai dengan maksimal untuk keluargaku, ranah domestikku. Walau titik terang yang Aku temukan baru sampai disitu. Tapi Aku sangat bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 04 Maret 2018

Ibu Manajer Keluarga

Belajar di Institut Ibu Profesional membuat Aku selalu merefresh niatku, meluruskan tujuan hidupku. Dan selalu saja, Aku tersentil dengan pelajaran-pelajarannya. Ketika Aku membaca motivasi bekerja ibu sempat Aku harus masuk ke gua berhari-hari, merenung, berpikir ulang.

Aku merenungi kembali pekerjaanku di nice home work #1 sampai #6 . Apakah Aku bekerja, menjadi Dokter, adalah sebuah pelarianku karena ketidamampuan diriku menjadi ibu di keluargaku, di ranah domestikku?. Berhari-hari, Aku tidak membuka handphone, tidak ber media sosial. Setelah membaca materi minggu ini, Aku hanya memaksimalkan diri menjadi manajer keluargaku sembari meluruskan niatku, menemukan jawaban diriku.

Alhamdulillah walau belum menemukan titik terang, masih ragu dan bingung, namun Aku bisa meluruskan tujuanku. Aku bekerja sebagai dokter bukan untuk pelarianku, Aku menjadi dokter untuk keluargaku, untuk Ibuku. Ketika Aku memilih menjadi dokter, aku tidak hanya sudah selesai namun juga sudah selesai dengan maksimal untuk keluargaku, ranah domestikku. Walau titik terang yang Aku temukan baru sampai disitu. Tapi Aku sangat bersyukur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar