Sabtu, 27 Januari 2018

Mencintai sebuah ilmu

Ibu hanya berpesan "berdoalah nak, luruskan niatmu, karena jika itu baik untuk dirimu, duniamu, dan akhiratmu, Allah akan memudahkan urusanmu"

Setiap pilihan yang akan aku ambil, selalu ibu berpesan seperti itu termasuk ketika aku memilih menggambil kuliah jurusan kedokteran, jurasan yang aku cintai dan ingin terus aku tekuni, ingin terus dipelajari. Life long learning selalu menjadi prinsip ketika kamu menjadi dokter, belajar sepanjang hayat.

Aku menyukainya, jatuh cinta pada ilmunya. Awal mencintainya karena alasan demi keluarga, demi membantu banyak orang, nyatanya setelah tercebur di dalamnya, ada banyak hal yang aku ketahui, menjadi alasan betapa kita semestinya banyak bersyukur. Aku begitu terkaget dengan betapa luas ciptaan-Nya, betapa hebat kuasa-Nya, betapa tak perlu jauh kita mencari bukti hebatnya penciptaan Allah SWT ke luar sana, karena pada diri kita, sudah membuktikan betapa Allah Maha Pencipta, Maha Penguasa. Betapa ada proses kompleks dan detail pada setiap denyutan jantung kita, ada banyak kesyukuran pada penglihatan dan pendengaran kita. Ah, semuanya membuat aku makin mencintai ilmu kesehatan, karena semakin bertambah cintaku pada Rabbku.

Tapi kamu tahu? Menjadi dokter tak semudah itu. Aku mencoba berkali. Sampai ibu berpesan "berdoalah nak, luruskan niatmu, karena jika itu baik untuk dirimu, duniamu, dan akhiratmu, Allah akan memudahkan urusanmu". Ketika aku meluruskan niatku, untuk mendekat kepada Rabbku, ketika itu aku diterima di fakultas kedokteran. Kamu tahu tips jalani ujian ala teman-temanku mahasiswa kedokteran? Yaitu meminta doa kepada orang tua, meminta maaf pada orang tua, teman, guru. Saling berdiskusi, saling memberikan dan merima ilmu serta pendapat teman adalah strategi selanjutnya. Luruskan niatmu, tanamkan ikhlasmu, meminta doa pada orang tua, teman, dan guru, saling memberi dan menerima ilmu dengan hati terbuka.

Mempelajari sebuah ilmu tentu tak luput dari proses yang panjang, yang pertama kali dan selalu harus kuubah adalah niat. Kadang niat suka melenceng, sehingga berkali-kali aku harus meluruskan niatku dalam belajar sebuah ilmu. Proses belajarpun kita perlu melapangkan diri kita, melapangkan dada kita dalam belajar, melapangkan syukur kita karena masih banyak hal yang ga kamu ketahui, melapangkan diri kita kalau kita tuh masih belum ada apa-apa dibanding ilmu yang luas banget. Belajar itu juga butuh ridho, restu, keikhlasan engga cuma dari diri kita, tapi dari orang terdekat kita, pasangan kita, orang tua kita (orang tua sendiri plus mertua kalau sudah menikah), bahkan ridhonya guru kita yang sudah mengajarkan ilmu ke kita.

Jadi dalam belajar cintailah ilmu yang ingin kamu pelajari.. Luruskan selalu niatmu.. Semoga Allah membukakan hati dan fikiranmu dalam belajar sebuah ilmu.. Semoga kita mendapatkan keberkahannya dalam memperlajari sebuah ilmu 😊.

#NHW #1
#Day # 1
#Kuliah Matrikulasi Batch # 5
#Adab Menuntut Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sabtu, 27 Januari 2018

Mencintai sebuah ilmu

Ibu hanya berpesan "berdoalah nak, luruskan niatmu, karena jika itu baik untuk dirimu, duniamu, dan akhiratmu, Allah akan memudahkan urusanmu"

Setiap pilihan yang akan aku ambil, selalu ibu berpesan seperti itu termasuk ketika aku memilih menggambil kuliah jurusan kedokteran, jurasan yang aku cintai dan ingin terus aku tekuni, ingin terus dipelajari. Life long learning selalu menjadi prinsip ketika kamu menjadi dokter, belajar sepanjang hayat.

Aku menyukainya, jatuh cinta pada ilmunya. Awal mencintainya karena alasan demi keluarga, demi membantu banyak orang, nyatanya setelah tercebur di dalamnya, ada banyak hal yang aku ketahui, menjadi alasan betapa kita semestinya banyak bersyukur. Aku begitu terkaget dengan betapa luas ciptaan-Nya, betapa hebat kuasa-Nya, betapa tak perlu jauh kita mencari bukti hebatnya penciptaan Allah SWT ke luar sana, karena pada diri kita, sudah membuktikan betapa Allah Maha Pencipta, Maha Penguasa. Betapa ada proses kompleks dan detail pada setiap denyutan jantung kita, ada banyak kesyukuran pada penglihatan dan pendengaran kita. Ah, semuanya membuat aku makin mencintai ilmu kesehatan, karena semakin bertambah cintaku pada Rabbku.

Tapi kamu tahu? Menjadi dokter tak semudah itu. Aku mencoba berkali. Sampai ibu berpesan "berdoalah nak, luruskan niatmu, karena jika itu baik untuk dirimu, duniamu, dan akhiratmu, Allah akan memudahkan urusanmu". Ketika aku meluruskan niatku, untuk mendekat kepada Rabbku, ketika itu aku diterima di fakultas kedokteran. Kamu tahu tips jalani ujian ala teman-temanku mahasiswa kedokteran? Yaitu meminta doa kepada orang tua, meminta maaf pada orang tua, teman, guru. Saling berdiskusi, saling memberikan dan merima ilmu serta pendapat teman adalah strategi selanjutnya. Luruskan niatmu, tanamkan ikhlasmu, meminta doa pada orang tua, teman, dan guru, saling memberi dan menerima ilmu dengan hati terbuka.

Mempelajari sebuah ilmu tentu tak luput dari proses yang panjang, yang pertama kali dan selalu harus kuubah adalah niat. Kadang niat suka melenceng, sehingga berkali-kali aku harus meluruskan niatku dalam belajar sebuah ilmu. Proses belajarpun kita perlu melapangkan diri kita, melapangkan dada kita dalam belajar, melapangkan syukur kita karena masih banyak hal yang ga kamu ketahui, melapangkan diri kita kalau kita tuh masih belum ada apa-apa dibanding ilmu yang luas banget. Belajar itu juga butuh ridho, restu, keikhlasan engga cuma dari diri kita, tapi dari orang terdekat kita, pasangan kita, orang tua kita (orang tua sendiri plus mertua kalau sudah menikah), bahkan ridhonya guru kita yang sudah mengajarkan ilmu ke kita.

Jadi dalam belajar cintailah ilmu yang ingin kamu pelajari.. Luruskan selalu niatmu.. Semoga Allah membukakan hati dan fikiranmu dalam belajar sebuah ilmu.. Semoga kita mendapatkan keberkahannya dalam memperlajari sebuah ilmu 😊.

#NHW #1
#Day # 1
#Kuliah Matrikulasi Batch # 5
#Adab Menuntut Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar