Selasa, 14 November 2017

Mengenal Al-Haya' (Rasa Malu)

Al- haya berasal dari kata al-hayat yang berarti hidup. Diantara kata bentukan dari al-hayat itu adalah kata al-haya dengan dibuang huruf terakhirnya (ta'marbuthah). Maka sesuai dengan hidup matinya hati, disanalah kuat dan lemahnya rasa malu ada.

Al- Junaid rahimahullah berkata "Al-Haya adalah melihat pemberian (Allah) dan melihat kekurangan (amal kebaikannya). Diantara dua sifat inilah akan lahir sifat yang disebut al-haya'. Hakikat Al-haya' adalah akhlaq yang mendorong orang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk, dan mencegah seseorang mengurangi hak pihak yang berhak (kewajiban atas dirinya)."

Al haya' (rasa malu) terbagi dalam sepuluh macam : haya jinayah (malu pada kesalahan), haya taqshir(malu pada kekurangan salam beramal), haya ijlal (malu pada pengagungan), haya karam (malu karena kemurahan), haya hasyamah (malu karena kedekatan),haya istisghar linnafsi(malu karena merasa lebih kecil), haya mahabbah (malu karena cinta), haya ubudiyyah (malu karena pengabdian),haya syaraf wa izzah (malu karena kehormatan san kemuliaan), dan haya al mustahyi min nafsihi (malu pada diri sendiri).

1. Haya jinayah adalah rasa maulu seperti rasa malu nabi adam. Ketika meninggalkan surga. Allah berfirman : "wahai adam,apakah kamu melarikan diridariku?" ia menjawab : " tidak, ya rabb, tetapi aku malu padamu"

2. Haya taqshir adalah rasa malu seperti rasa malunya para malaikat yang bertasbih siang dan malam tidak pernah lelah dan bosan.ketika hari kiamat tiba,mereka berkata :" mahasuci engkau ya allah. Kami tidak dapat mengabdikan diri kepada mu dengan sebenar-benarnya pengabdian.

3. Haya ijlal adalah rasa malu karena ma'rifah (mengenal),sesuai dengan pengenalan yabg dimiliki seorang hamba tentang rabbnya. Di sanalah kualitas rasa malunya ditentukan

4. Haya karam adalah rasa malu seperti rasa malu nabi muhammad dari para sahabat yang diundangnya dalam acara walimah peeniakahannya dengan zainab,karena mereka terus duduk si rumah nabi (tidak pulang setelah jamuan). Nabi muhammad bangun dari duduknya dan malu mengatakan kalimat untuk meminta mereka pulang

5. Haya' hasyamah adalah rasa malu seperti rasa malu x cd đ Ali bin Abi Thalib bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukum madziy, karena posisi putri Rasulullah yang menjadi istrinya.

6. Haya' istishghar linnafsi adalah rasa malu seorang hamba Allah ketika meminta hajat-hajatnya kepada Allah, karena dirinya yang sangat kecil dan lemah. Dalam kisah Israiliyat disebutkan bahwa Nabi Musa as berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya, aku menghadapi kebutuhan-kebutuhan duniawi, sehingga aku malu meminta kepada-Mu" Allah SWT berfirman, "Mintalah apa saja kepada-Ku, termasuk garam adonanmu dan makanan kambingmu." Hal ini dapat disebabkan oleh dua hal: peminta merasa dirinya yang sangat kecil, sementara dosa dan kesalahannya demikian besar; dan kebesaran Zat yang diminta.

7. Haya' mahabbah adalah rasa malu seorang kekasih kepada kekasihnya,  sehingga ketika terlintas sesuatu di hatinya pada saat tidak bersama kekasihnya itu muncul rasa malu dalam dirinya, terasa di wajahnya, dan ia tidak menyadari apa penyebabnya.

8. Haya' ubudiyah adalah rasa malu yang terbentuk oleh rasa cinta, takut, dan kesaksian bahwa ibadah yang dilakukan belum layak untuk Tuhan yang disembahnya. Sesungguhnya, Tuhan yang disembah itu jauh lebih tinggi dan lebih mulia dari ibadah yang dikerjakannya.

9. Haya' syarafa dan izzah adalah rasa malu seorang yang merasa besar dan agung ketika melakukan sesuatu yang di bawah ukuran dirinya, baik berupa pengorbanan, pemberian, maupun kebaikan. Ketika ia hanya dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih kecil dari yang sepatutnya ia kerjakan, ia merasa malu pada kehormatan dan kemuliaan dirinya.

10. haya' min nafsihi adalah rasa malu jiwa orang yang mulia dan terhormat, dan berposisi tinggi ketika ridha dengan dirinya yang melakukan kekurangan,  dan qana'ah (menerima) sesuatu yang rendah. Ia merasa malu pada diri sendiri, seperti ia memiliki dua jiwa; jiwa yang satu malu dari yang lainnya. Inilah rasa malu yang paling sempurna. Sebab, jika seorang hamba Allah merasa malu pada dirinya sendiri dengan t tu sendiri, ia lebih merasa malu kepada orang lain.

Sumber
Bab tazkiyah dalam modul penerbit robbani press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 14 November 2017

Mengenal Al-Haya' (Rasa Malu)

Al- haya berasal dari kata al-hayat yang berarti hidup. Diantara kata bentukan dari al-hayat itu adalah kata al-haya dengan dibuang huruf terakhirnya (ta'marbuthah). Maka sesuai dengan hidup matinya hati, disanalah kuat dan lemahnya rasa malu ada.

Al- Junaid rahimahullah berkata "Al-Haya adalah melihat pemberian (Allah) dan melihat kekurangan (amal kebaikannya). Diantara dua sifat inilah akan lahir sifat yang disebut al-haya'. Hakikat Al-haya' adalah akhlaq yang mendorong orang untuk meninggalkan perbuatan-perbuatan buruk, dan mencegah seseorang mengurangi hak pihak yang berhak (kewajiban atas dirinya)."

Al haya' (rasa malu) terbagi dalam sepuluh macam : haya jinayah (malu pada kesalahan), haya taqshir(malu pada kekurangan salam beramal), haya ijlal (malu pada pengagungan), haya karam (malu karena kemurahan), haya hasyamah (malu karena kedekatan),haya istisghar linnafsi(malu karena merasa lebih kecil), haya mahabbah (malu karena cinta), haya ubudiyyah (malu karena pengabdian),haya syaraf wa izzah (malu karena kehormatan san kemuliaan), dan haya al mustahyi min nafsihi (malu pada diri sendiri).

1. Haya jinayah adalah rasa maulu seperti rasa malu nabi adam. Ketika meninggalkan surga. Allah berfirman : "wahai adam,apakah kamu melarikan diridariku?" ia menjawab : " tidak, ya rabb, tetapi aku malu padamu"

2. Haya taqshir adalah rasa malu seperti rasa malunya para malaikat yang bertasbih siang dan malam tidak pernah lelah dan bosan.ketika hari kiamat tiba,mereka berkata :" mahasuci engkau ya allah. Kami tidak dapat mengabdikan diri kepada mu dengan sebenar-benarnya pengabdian.

3. Haya ijlal adalah rasa malu karena ma'rifah (mengenal),sesuai dengan pengenalan yabg dimiliki seorang hamba tentang rabbnya. Di sanalah kualitas rasa malunya ditentukan

4. Haya karam adalah rasa malu seperti rasa malu nabi muhammad dari para sahabat yang diundangnya dalam acara walimah peeniakahannya dengan zainab,karena mereka terus duduk si rumah nabi (tidak pulang setelah jamuan). Nabi muhammad bangun dari duduknya dan malu mengatakan kalimat untuk meminta mereka pulang

5. Haya' hasyamah adalah rasa malu seperti rasa malu x cd đ Ali bin Abi Thalib bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hukum madziy, karena posisi putri Rasulullah yang menjadi istrinya.

6. Haya' istishghar linnafsi adalah rasa malu seorang hamba Allah ketika meminta hajat-hajatnya kepada Allah, karena dirinya yang sangat kecil dan lemah. Dalam kisah Israiliyat disebutkan bahwa Nabi Musa as berkata, "Wahai Tuhanku, sesungguhnya, aku menghadapi kebutuhan-kebutuhan duniawi, sehingga aku malu meminta kepada-Mu" Allah SWT berfirman, "Mintalah apa saja kepada-Ku, termasuk garam adonanmu dan makanan kambingmu." Hal ini dapat disebabkan oleh dua hal: peminta merasa dirinya yang sangat kecil, sementara dosa dan kesalahannya demikian besar; dan kebesaran Zat yang diminta.

7. Haya' mahabbah adalah rasa malu seorang kekasih kepada kekasihnya,  sehingga ketika terlintas sesuatu di hatinya pada saat tidak bersama kekasihnya itu muncul rasa malu dalam dirinya, terasa di wajahnya, dan ia tidak menyadari apa penyebabnya.

8. Haya' ubudiyah adalah rasa malu yang terbentuk oleh rasa cinta, takut, dan kesaksian bahwa ibadah yang dilakukan belum layak untuk Tuhan yang disembahnya. Sesungguhnya, Tuhan yang disembah itu jauh lebih tinggi dan lebih mulia dari ibadah yang dikerjakannya.

9. Haya' syarafa dan izzah adalah rasa malu seorang yang merasa besar dan agung ketika melakukan sesuatu yang di bawah ukuran dirinya, baik berupa pengorbanan, pemberian, maupun kebaikan. Ketika ia hanya dapat melakukan sesuatu yang jauh lebih kecil dari yang sepatutnya ia kerjakan, ia merasa malu pada kehormatan dan kemuliaan dirinya.

10. haya' min nafsihi adalah rasa malu jiwa orang yang mulia dan terhormat, dan berposisi tinggi ketika ridha dengan dirinya yang melakukan kekurangan,  dan qana'ah (menerima) sesuatu yang rendah. Ia merasa malu pada diri sendiri, seperti ia memiliki dua jiwa; jiwa yang satu malu dari yang lainnya. Inilah rasa malu yang paling sempurna. Sebab, jika seorang hamba Allah merasa malu pada dirinya sendiri dengan t tu sendiri, ia lebih merasa malu kepada orang lain.

Sumber
Bab tazkiyah dalam modul penerbit robbani press

Tidak ada komentar:

Posting Komentar